Hadir dan Mendidiklah dengan CINTA

Hallo, selamat malam teman-teman guru SD di seluruh Indonesia. Apa kabar? Semoga teman-teman semua selalu dalam keadaan sehat wal'afiat, Aamiin. Teman-teman tentu pernah donk ngerasain pada saat mengajar di kelas tiap bentar melihat jam, berharap jam pelajaran segera usai.

Teman-teman tentu juga pernah merasa stres dalam mengelola emosi menghadapi tingkah laku siswa di kelas, bukan?. Nah, pada kesempatan kali ini saya ingin mengajak teman-teman membahas tentang bagaimana supaya kita tetap nyaman dan betah berada di kelas sepanjang waktu meskipun dengan murid yang banyak, 

tentunya juga dengan bermacam tingkah lakunya. Biar kita tetap awet muda teman-teman. Oke, mari kita bahas satu persatu.

Pastikan saat masuk kelas suasana hati dan pikiran baik-baik saja.

Teman-teman, ini adalah hal yang paling tidak boleh kita anggap sepele ketika kita menjalankan pekerjaan kita sebagai guru. Jika teman-teman merasa tidak fit atau sedang ada masalah dengan perasaan, jangan buru-buru masuk kelas. 

Lebih baik teman-teman mengambil jeda dulu sejenak, mungkin dengan mengkonsumsi teh hangat atau mengkomunikasikan permasalahan dengan teman sejawat. Sekiranya permasalahan yang sedang teman-teman hadapi memang sudah dibawa sejak dari rumah, lebih baik tenangkan dulu hati dan pikiran, jika ada yang bisa diselesaikan dengan segera lebih baik diselesaikan dulu teman-teman.

 Pokoknya teman-teman harus memastikan tidak membawa masalah apapun yang membebani pikiran saat melangkahkan kaki ke kelas. Teman-teman harus bisa hadir penuh untuk mereka. Jangan lupa niatkan karena Allah, biar jadi ibadah, gitu lo guys.

Pastikan pengaturan tempat duduk siswa di kelas sudah tepat.

Teman-teman, seberapa peduli seh teman-teman dalam hal mengatur tempat duduk siswa di kelas? Ini berperan besar lo teman-teman dalam pengelolaan kelas yang baik. Jika teman -teman belum pas dalam hal yang satu ini, alamat kelas akan kacau dan energi teman-teman akan habis. 

Jadi biar save energi, yuk lakukan pengaturan tempat duduk yang baik! Begini tipsnya. Untuk diawal-awal tahun ajaran, teman-teman belum mengenal anak-anak secara utuh maka cukup atur tempat duduknya berdasarkan ukuran fisiknya saja dulu teman-teman. 

Yang lebih rendah di depan, dan siswa yang lebih tinggi di belakang. Kemudian, teman-teman juga perlu perhatikan anak-anak yang bermasalah dengan pendengaran dan penglihatan, silahkan dudukkan dibagian depan. 

Nah, antara laki-laki dan perempuan juga jangan lupa diselang-selingin posisi duduknya. Setelah beberapa hari berjalan, teman-teman tentu akan mengenal satu persatu siswa lebih dekat, dan akan mulai merasakan bahwa pengaturan tempat duduk yang diatur sebelumnya sudah pas atau belum. Nah, jika dirasa belum, teman-teman boleh melakukan pergeseran lagi walaupun cuma untuk beberapa anak saja. 

Misalnya, ternyata siswa A dan B sama usilnya sehingga tidak cocok didudukkan satu meja, maka teman-teman bisa memisahkan mereka dengan posisi yang lebih berjauhan. Jangan lupa, dengarkan juga laporan dan keluhan dari anak-anak terhadap tingkah laku temannya. 

Namun, saran saya, teman-teman jangan menanggapi langsung aduan anak-anak terhadap tingkah laku temannya sesaat itu juga, cukup dengarkan, dan menjadi catatan atau perhatian teman-teman saja untuk mengambil tindakan di hari berikutnya. 

Langsung menerima dan menanggapi aduan anak-anak terhadap kelakukan temannya, tidak baik baik bagi hubungan sosial anak tersebut dikelas. Anak tersebut, bisa saja dibully atau dijauhi oleh teman-temannya. Cukup katakan, terimakasih informasinya, ibuk/bapak akan amati. 

Pastikan sudah punya gambaran rangkaian aktivitas pembelajaran yang akan dilaksanakan di hari itu.

Sebelum masuk kelas, pastikan teman-teman sudah punya rencana rangkaian aktivitas pembelajaran di hari itu. Tidak harus dalam bentuk RPP lengkap juga seh, yang penting teman-teman sudah tahu step by step nya sepanjang waktu pelajaran yang tersedia. 

Jika teman-teman ga punya persiapan apa-apa dan ga tau mau ngapaian, di kelas teman-teman tentu akan bingung dan mengajar asal-asalan. Pada akhirnya teman-teman ngajar sekedar ngasih tugas A, ngasih tugas B, yang menimbulkan kebosanan siswa sehingga kelas menjadi ribut. 

Jika kelas sudah tidak terkuasai maka waktu akan terasa panjang sekali. Jadi jangan biasakan masuk kelas tanpa persiapan, minimal teman-teman sudah punya rancangan aktivitas yang memuat aktivitas guru menjelaskan materi, adanya aktivitas siswa selama proses seperti berdiskusi, mengamati, memanipulasi media pembelajaran, berkarya dan sebagainya, terakhir adanya aktivitas siswa mengerjakan tugas atau evaluasi. 

Jika tidak sempat membuat dalam bentuk RPP rapi, minimal teman-teman punya oret-oretannya dibuku yang lain.

Jangan membawa pekerjaan lain ke dalam kelas. 

Teman-teman tentu tahu dan menyadari bahwa membawa pekerjaan lain ke dalam kelas membuat fokus kita bisa terganggu. Pikiran yang terbagi-bagi karena megerjakan pekerjaan lain adalah pemicu stress nomor satu di kelas.

Teman-teman akan mudah marah dan merasa muak  dengan tingkah anak-anak, meskipun teman-teman paham memang naturalnya anak-anak demikian. Anak usia sekolah dasar adalah anak-anak yang butuh perhatian penuh dan kesenangan mereka memang mencari perhatian gurunya. 

Maka, tinggalkanlah pekerjaan lain dan hadir penuhlah untuk mereka. Dengan demikian teman-teman akan menikmati setiap waktu yang berjalan selama proses pembelajaran bersama mereka.

Tunjukkan pada mereka bahwa teman-teman menguasai materi pelajaran.

Penguasaan teman-teman terhadap materi pelajaran akan menjadi nilai plus tersendiri di hati anak-anak. Teman-teman akan terlihat sebagai guru yang smart dan berwibawa dimata mereka. Kekaguman mereka kepada teman-teman akan membuat mereka sangat menghargai keberadaan teman-teman di depan kelas. Anak-anak akan tertarik dan antusias pada saat teman-teman menjelaskan pelajaran. Dengan demikian, teman-teman akan save energi yang lebih banyak sehingga tidak mudah lelah dan bosan. 

Mengajarlah dengan cinta

Terakhir teman-teman, hadir dan mengajarlah dengan cinta. Jadilah seperti Ayah/Ibu bagi mereka di sekolah. Semarah apapun teman-teman terhadap tingkah mereka, jangan sekalipun menyimpan dendam dan melabeli mereka dengan sebutan negatif. 

Marahlah pada tempatnya, setelah itu lupakan. Naturalnya, anak-anak, setelah gurunya marah, akan muncul rasa bersalah, yang kemudian memicunya untuk kembali mencari perhatian guna memastikan guruya masih marah atau sudah memaafkan. 

Anak-anak biasanya setelah ditegur atau dimarahi mereka melakukan sesuatu yang sifatnya mencari kembali perhatiaan guruya, tiba-tiba aktif dikelas, atau memberanikan diri untuk bertanya ini itu. Disanalah kuncinya, teman-teman harus tetap perlakukan mereka sama seperti siswa yang lainnya, seolah-olah teman-teman tidak pernah memarahi mereka. 

Karena sebetulnya, juga tidak mudah juga bagi mereka mencari perhatian kembali setelah dimarahi, ada semacam kecemasan namun mereka tetap memberanikan diri. Jadi, ketika teman-teman tetap memperlakukan mereka dengan baik, maka percayalah teman-teman akan ada dihati mereka. Jika jalinan hati guru dan murid sudah terjalin, maka mereka akan mudah diajak bekerjasama dan kelas akan terasa nyaman bagi teman-teman.

Demikianlah teman-teman, semoga tulisan yang singkat ini bermanfaat bagi teman-teman. Terimakasih sudah membaca, sampai jumpa pada artikel selanjutnya. Salam sehat selalu.

Hadir dan Mendidiklah dengan CINTA Hadir dan Mendidiklah dengan CINTA Reviewed by Purnama Merindu on Februari 05, 2024 Rating: 5

Post Comments

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.